Kerja sekecil apapun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, percayalah, ia akan menghasilkan dampak yang sangat besar.

Jumat, 27 Juli 2012

Episode 2 (Lebih Banyak, Lebih Baik)

Penolakan yang lalu biarlah berlalu. Yang terpenting adalah masa depan. Itulah yang terus kunatanmkan dalam memoriku pasca penolakan yang kuterima. Ups.. juga mulai ku buang jauh-jauh  kata-kata “penolakan”. Sadis betul terdengarnya. Aku mencoba menanamkan dalam pikiranku, memang tempat terbaikku bukan di sana.

Setelah mendapat SMS itu aku sempat panik. Betapa tidak, beberapa hari lagi sudah masuk ke tahun ajaran baru, kegiatan pembelajaranpun akan segera dimulai. Menurut penerawanganku, tentu saja setiap sekolah akan memaksimalkan penerimaan

Episode 1 (Oh Inikah Rasanya Ditolak....??)


Ada sebagian rekan yang mengatakan bahwa masa yang paling menjenuhkan adalah masa di mana sedang menyusun skripsi. Tapi bagiku lain. Bagiku, masa yang menjenuhkan adalah masa di antara sidang dan wisuda.

Aku menjalani sidang pada bulan pertengahan Mei, dan wisudaku dilaksanakan pada pertengahan Agustus di tahun yang sama. Artinya, jarak keduanya adalah dua bulan. Dua bulan tanpa aktivitas yang jelas cukup membuatku jenuh. Betapa tidak, aku yang sehari-hari biasa disibukkan dengan berbagai hal, tiba-tiba menjadi miskin aktifitas. Hal ini begitu membuatku jenuh.

Sabtu, 12 Mei 2012

Alhamdulillah, Ia Datang Tepat pada Waktunya ^^

Sore itu saya dan beberapa siswa pengurus ASA (Asosiasi Siswa Al-Ukhuwah, kalau di sekolah lain setara dengan OSIS) sedang sibuk membuat puding untuk Program Departemen Ekonomi ASA. Program yang dimaksud adalah DASI..What? DASI? Yeah, DASI. But not tie. DASI yang ini adalah DAGANG SEBULAN SEKALI. Program yang bertujuan untuk melatih kemandirian siswa dalam mengelola organisasi dalam hal keuangan. Jadilah DASI ini merupakan salah satu sumber keuangan ASA yang cukup krusial.

Kamis, 10 Mei 2012

My Hero, Miss You ^_^


“Sundari....... Bangun....! Sekolaaaaaah!”

Sebuah suara khas terasa sangat dekat di telingaku. Aku terlonjak kaget. Huh pasti dia lagi. A Rudi, kakak yang sangat kubenci. Kuucek-ucek mataku sambil sedikit mengomel,

“Iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”, jawabku kesal.

Rabu, 02 Mei 2012

Menerawang


Cahaya jingga ini
Berarak, mengarak,
Hatiku diarak dan terarak
Diantarkan ke cakrawala yang entah di mana batasnya
Mungkin dekat, sangat dekat, sehingga tak terlihat
Bukankah tidak pernah mampu kau lihat bulu mata yang memagari matamu?
Atau mungkin jauh dan sangat jauh sehingga tak tersentuh
Bukankah tak pernah kau sentuh titik debu yang ada biru lautan sementara kau menginjak pegunungan?
Jauh atau dekat, di sanalah ia akan berlabuh bersama waktu


Kota Nanas, 02 Maret 2012

LIMA GOLONGAN


Ukhuwah-Mei

Tadi hari, di bawah teriknya mentari yang menyinari alam Subang, seperti pekan-pekan sebelumnya kami duduk melingkar di bawah deru kipas angin yang gerakannya mampu membuat keringat-keringat yang mengucur menguap seketika. Sepekan lamanya kami tidak berjumpa, kangen rasanya. Alhamdulillah Allah kembali memberi kami kesempatan di tengah kesibukan yang tiada tara (sedikit hiperbola sih, karena tentu tak sesibuk Rasululullah semasa hidupnya dulu). Ya, ini lingkaran yang selalu saya rindukan bulatannya, lingkaran di mana saya akan mendapat banyak tetes kesejukan di tengah tandusnya gurun futur yang kadang menyerang.

Kamis, 19 April 2012

Ini Hanya Salah Satu dari Sekian Banyak


Jika suatu waktu kau membeli sebuah barang yang (menurutmu) itu sangatlah mahal, sementara kau termasuk ke dalam orang-orang yang sangat perhitungan dan jarang sekali berbelanja selain yang benar-benar kau perlukan, tapi karena suatu hal, kau dituntut untuk memiliki barang tersebut, maka dipastikan dengan sangat terpaksa kau pasti membelinya juga, kan?